BAB I
PENDAHULUAN
1. Jelaskan peranan pemisahan dalam proses
analisis kimia!
2. Tuliskan tiga tujuan pemisahan dalam pekerjaan
analisis kimia!
3. Klasifikasikan pemisahan atas dasar tipe
poses yang terjadi dalam analisis kimia!
4. Jelaskan peranan kimia analisis dalam bidang kedokteran!
5. Jelaskan peranan kimia analisis dalam bidang analisis
penelitian!
6. Sebutkan dan jelaskan pembagian kimia analitik!
7. Sebutkan tahap pemisahan dalam proses analisis!
8. Sebutkan kriteria secara statistic dari teknik
sampling yang baik!
9. Tuliskan tahapan sampling secara umum!
10. Sebutkan persyaratan yang diperlukandalam identifikasi
dan penentuan kuantitatif suatu senyawa!
11. Jelaskan setiap langkah dalam proses analisis
kimia dalam metode ilmiah!
12. Jelaskan tiga teknik pelaksanaan peleburan suatu
sampel yang akan dianalisis!
JAWABAN
1.
Peranan
pemisahan dalam analisis kimia adalah memisahkan komponen yang dicari dari
komponen-komponen lain yang dapat mengganggu identifikasi kualitataif dan
penentuan kuantitatifnya.
2.
Tiga
tujuan pemisahan dalam pekerjaan analisis kimia:
a.
Pemurnian
senyawa agar didapatkan senyawa yang murni
b.
Mengindetifikai
suatu senyawa
c.
Menentukan
secara kuntitatif komponen yag dicari dari suatu sampel
3.
Tipe
proses pemisahan
a. Mekanis:
1) pengayaan dan eksklusi (ukuran):
Dianlisis
Kroamtografi eksklusi
Pembentukan senyawa eksklusi
Filtrasi dan ultrafiltasi
b. Sentrifugasi (densitas):
Fisik
c. Partisi:
1) Kromatografi gas cair
2) Kromagtorafi gas padat
4) Kromatogrfi cair-cair
5) Ekstraksi cair-cair
6) Elektroforesis zona
7) Fraksionasi busa
d. Perubahan
keadaan:
1) Destilasi
2) Sublimasi
3) Kristalisasi
4) Pemurnian zona
5) Kimia
e. Perubahan keadaan:
1) Pengendapan
2)
Elektrodeposisi
3)
Penopengan
4)
Pertukaran ion
4. Dalam bidang
kedokteran, kimia nalitik adalah basis untuk uji-uji laboratorium yang menbantu
dokter mediagnosa penyakti dan memetakan perkembangnan dari proses penyembuhan.
5. Sebagian
besar penelitian menggunakanm kimia analitik untuk keperluan penelitiannya.
Sebagai contoh pada penelitian korosi logam, maka ditentukan berapa konsentrasi
logam yang terlarut dalam lingkungan air. Di bidang pertanian, suatu lahan
pertanian sebelum digunakan, maka tingkat kesuburan ditentukan dengan
mengetahui tingkat konesentrasi unsur yang ada dalam tanah, misalnya
konsentrasi N,P, K dalam tanah.
6. Kimia analisis kualitaif menyatakan keberadaan
suatu unsur atau senyawa dalam sampel.
Kimia analisis
kuantitatif menytakan jumlah suatu unsur atau senyawa dalam sampel.
7. Tahap pemisahan dalam proses analisis
kuantitatif:
a. Seleksi dan
penyiapan sampel
b. Pengukuran
sampel
c. Pelarutan
sampel
d. Perlakuan
awal sampel (sperti pengaturan Ph)
e. Pemisahan
komponen yang diinginkan
f. Pengukuran
yang diinginkan
g.
Penganalissan data dan pelaporan
8. Kriteria sampling yang baik yaitu:
a. Bila rata-rata sampel memberikan
sebuah estimasi yang tidak menyimpang.
b. Sampel harus
memberikan estimasi yang tidak menyimpang dari varians populasi.
c. estimasi ukuran sampel yang
diperlukan dari amteri yang bersifat partikel kasar.
9. Tahapan sampling secara umum dapat digambarkan
sebaga berikut:
a. Pengumpualan sampel lapangan (gross sampel)
dari unit-unit pengambilan sampel di
lapangan.
b. Pengurangan
jumlah dan ukuran sampel lapangan menjadi partikel-partikel dengan ukuran yang
cocok untuk pengiriman kelaboratorium. Proses kedua ini menghasilakan sampel
yang dikeanl sebagai sampel laboratorium.
c. Pengurangan
sampel laboratorium menajdi sampel yang siap dianalisis, yang dikenal sebagai
sampel analitik.
d. Penyimpanan
sampel analitik dengan caracara tertentu, sesuai dengan sifat sampel.
10. Dalam
identifikasi dan penentuan kuantitatif suatu senyawa, diperlukan persyaratan
slektif, peka dan spesifik terhadap suatu pereaksi atau alat ukur yang
digunakan. Komponen-kom[ponen lain yang berada bersama-sama dengan komponen
yang dicari dapat mengganggu identifikasi dan penentuan kuantitatif karena
ketiga syarat tersebut tidak kurang dapat terpenuhi.
11.
Langkah-langkah sistematis dalam proses analisis kimia:
a. Menetapkan masalah
b. Melakukan kajian teoritik dan menarik
hipotesa
c. Melakukan eksperimen atau observasi
d. Mengolah data hasil observasi
e. Menarik kesimpulan
12. Teknik
pelaksanaan peleburan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Timbang
sampel dengan mencampurkan sampel dan fluks dengan menggunakan perbandingan 1 : (5-10), aduk sampai benar-benar homogen.
b. Memasukkan
campuran sampel dan fluks ke dalam cawan peleburan, maksimal separuh dari
volume cawan, kemudian tutup.
c. Panaskan
pada suhu rendah, kemudian naikkan suhu tahap demi tahap sampai suhu yang
diinginkan. Lakukan proses peleburan sehingga semua leleh dan menghasilkan
cairan jernih.
BAB
II
PENGELOLAAN
DATA HASIL ANALISIS
1.
Hitunglah
kepekaan analisis dari analisis berikut :
a. Titrasi
25 mL dengan NaOH sebagai titran, jika digunakan konsentrasi awal NaOH 10-1
M, 10-2 M, 10-3 M dan 10-4.
b. Data
penentuan Fe secara AAS sebagai berikut :
No.
|
[Fe]
(ppm)
|
Absorbansi
(A)
|
1.
|
1,0
2,0
3,0
5,0
6,0
|
0,213
0,345
0,435
0,525
0,745
|
1). Tentukan persamaan regresi lienarnya !
2). Hitunglah kepekaan analisis Fe. Jika kepekaan
instrument adalah 99%.
2.
Suatu sampel
soda abu dianalisis secara titrasi menggunakan HCl standar. Analisis dilakukan
sebanyak tiga kali dengan hasil 93,60; 93,58, 93,59 Na2CO3.
Pada rentang berapakah harga sesungguhnya berada, jika digunakan kepercayaan
95%.
3.
Pada suatu
pengukuran diperoleh presisi hasil sebagai berikut 22,23; 22,24; 22,25; 22,09
dan 22,15%. Apakah hasil pengukuran 22,09 % dapat dianggap valid?
4.
Hitunglah mean,
median, range , simpangan baku mutlak (S), simpangan baku relative (Sr) dan
interval kepercayaan 80% untuk data berikut : 73,8; 73,5; 74,2; 74,1; 73,6 dan
73,5. (jawab : m = 73,8; med = 73,7; range = 0,7; S = 4,1 x 10-3 dan
inter keperc. 80% = 73,6-74,0).
5. Hitunglah
mean, simpangan baku relative (dalam ppt)dan interval kepercayaan 90% dari data
berikut : 41,29; 41,31; 41,30; 41,29; 41,35; 41,30; dan 41,28. Bandingkan
dengan table nilai Q jika sesuai.
6. Sekelompok
mahasiswa mendapatkan hasil pembacaan buret sebagai berikut 31,45, 31,48,
31,46, 31,46, 31,44, 31,47, dan 31,46. Hitunglah mean, simpangan baku relative
(%) dari interval kepercayaan 95% dari data tersebut.
7. Anda
membuat larutan induk Zn (II) menggunakan buret dan labu takar. Titik juga
konsentrasi larutan Zn (II) induk = (0,01271 ± 0,00003) M dan jika melarutkan
15,38 mL larutan induk tersebut dari buret kedalam labu takar 100 mL, berapakah
konsentrasi Zn (II) dalam labu takar tersebut dan berapakah simpangan baku
mutlaknya ? anggaplah bahwa simpangan baku dari pembacaan buret ± 0,02 mL dan
pengisian labu takar ± 0,03 mL dan volume yang dikeluarkan dari buretb
dihasilkan dari dua pembacaan dengan simpangan baku masing-masing ±0,02 mL.
8. Hitunglah
volume asam asetat glasial (100%) yang diperlukan untuk membuat 500,0 mL
larutan asam asetat 0,250 F. kerapan reagen tersebut adalah 1,05 g/mL.
JAWABAN
1).
Menghitung kepekaan
a)
Titrasi
· mol
1 : 25 mL x 10-1
mol / L
: 0,025 L x 10-1 mol / L
: 25 x 10-4 mol
· mol2 : 25
mL x 10-2 mol / L
: 25 x 10-3 L x 10-2 mol / L
: 25 x 10-5 mol
· mol3 : 25
mL x 10-3 mol / L
: 25 x 10 -3 L x 10-3
mol/ L
: 25 x 10-6 mol
· mol5 : 25
mL x 10-4 mol / L
: 25 x 10-3 mol x 10-4
: 25 x 10-7 mol
b)
Persamaan
regresi linear :
·
A = k x c atau k
= A / c
·
Kecepatan
terhadap [Fe] = absorbansi (A)
[Fe] (ppm)
= 0,4526
3,4 absorbansi / ppm
= 0,1331 ppm
2. ∑xi
= X1 + X2 + X3
3
= 93,60 +
93,58 + 93,59
3
= 93,59
4. Pengukuran 22,09 tidak dianggap valid karena
tingkat kesalahan rata-ratanya berkisar
yaitu 22,196-22,09= 0,102, jadi menurut saya pengukuran ini tidak dianggap
valid karena tingkat kesalahannya besar.
5. jawaban:
a. Mean
= x1 + x2 + x3
+ X4 + X5
n
= 73,8 + 73,5 + 74,2 + 71 + 73,6
5
= 73,8
b. Data : 73,5; 73,5; 73,6; 73,8; 74,1 dan 74,2,
maka median (nilai tengah) = 74,2
c. Range
= nilai tertinggi – nilai terendah
= 74,2 – 73,5
= 0,7
d. Simpangan baku
Xi
(x-m)2
73,8 (73,8-73,8)2
73,5 (73,5-73,8)2
74,2
(74,2-73,8)2
74,1 (74,1-73,8)2
73,6 (73,6-73,8)2
73,5 (73,5-73,8)2
∑xi
= 442,7 ∑xi
= (xi-m)2 = 0,=83
M = 442,7/6 = 73,8, derajat kebebasan =
5
S = (0,47/5)1/2 = 0,41 = 4,1
x 10-1
Sr =
0,41/73,8 = 5,56 x 10-3
Interval kepercayaan 80% = 73,6-74,0.
6. jawaban:
a.
X
rata-rata = X1 + X2 + X3
+ X4 + X5 + X6
6
= 41,29
+ 41,31 + 41,29 + 41,35 + 41,30 + 41,28
6
=
41,30
b.
Simpangan baku :
S
= √∑(Xi – X rata-rata)2
n
= √(41,29 – 41,30)2 + (41,31 –
41,30)2 + (41,29 – 41,30)2 + (41,35 – 41,30)2
+ (41,30 -41,30)2 +
(41,28 – 41,30)2
6
=
√(-0,01)2 + (0,01)2
+ (-0,01)2 + (0,05)2 + (-0,02)2
6
=
0,25
c. Interval
kepercayaan = 41,29-41,31
7. Jawaban:
a.
X
rata-rata = X1 + X2 + X3
+ X4 + X5 + X6 + X7
7
= 31,45
+ 31,48 + 31,46 + 31,46 + 31,47 + 31,44 + 31,46
7
=
31,46
b.
Simpangan baku :
S
= √∑(Xi – X rata-rata)2
n
= √(31,45 – 31,46)2 + (31,48 –
31,46)2 + (31.46 – 31,46)2 + (31,46 – 31,46)2
+ (31,44 -31,46)2 +
(31,47 – 31,46)2 + (31,46 – 31,46)2
7
=
0,04%
c. Interval
kepercayaan 95% = 31,45 – 31,47 mL
8. jawaban:
BAB
III
ANALISIS
KUALITATIF ANION
PILIHAN GANDA
1.
Ion CO32- dan HCO3-
dapat dibedakan menjadi :
a. Indikator
universal
b. Penambahan
larutan buffer
c. Penambahan
asetat
d.
Pemanasan
e. Penambahan
NaOH
Jawab:
d. pemanasan
2.
Reaksi penetapan
ion halide menggunakan…
a. H2SO4
encer
b.
KNO3
c. Nyala
api
d. Ba2+
e. Fe3+
Jawab:
b. KNO3
3.
Ion sulfat
mengendap dengan kation berikut, kecuali…
a. Ba2+
b.
Ca2+
c. Pb2+
d. Cu2+
e. Ag+
Jawab:
b.
Ca2+
4.
Anion yang
bersifat reduktor adalah …
a. Nitrat
b.
Kromat
c. Bromat
d. Permanganat
e. Oksalatat
Jawab:
b. kromat
5.
Anion-anion
berikut yang merupakan golongan sulfat adalah …
a. PO43-
b. NO3-
c. SO43-
d. CO32-
e.
BO2-
Jawab:
a. PO43-
Essay
1.
Tuliskan reaksi
dengan jelas apa yang akan terjadi dalam pemeriksaan anion-anion CO32-,
SO42-, Cl-, dan CH3COO-!
Jawaban :
·
CO32- + 2H+ H2CO3
CO2 + H2O
·
SO42- + 4H+ + 2e H2SO4 + H2O
·
AgCl + 2NH3 [Ag(NH3)2]+ + Cl-
·
Pb(CH3COOH)2 + H2S PbS
+ 2CH3COOH
2.
Apakah
kesimpulan tentang jenis anion atau anion-anion yang dapat larut dalam air,
yang diturunkan oleh observasi berikut :
a. Padatannya
berwarna putih
b. Perlakuan
padatan dengan asam sulfat pekat dingin tidak memperlihatkan perubahan
c. Penambahan
asam perklorat encer dan perak nitrat pada larutan sampel tidak memberikan
endapan
d. Bila
tetesan larutan sampel ditambahkan ke dalam larutan MnCl2 dalam HCl
pekat, tidak terjadi perubahan wara.
Jawaban :
a. CrO42-
tidak mungkin ada dalam sampel, karena warnanya tidak putih.
b. S2-,
SO32-, CO32-, NO2-,
I-, Br-, Cl- tidak mungkin ada dalam sampel,
karena perlakuan dengan asam sulfat pekat akan membebaskan gas, kemungkinan
sampel mengandung anion PO43-, NO3-,
SO42-.
c. Tidak
dapat mengeliminasi anion yang ada.
d. NO3-,
sebagai anion pengoksidasi akan warna larutan MnCl2, jadi tidak
mungkin ada dalam sampel.
3.
Suatu sampel
cair diperkirakan mengandung anion-anion SO32-, CO32-
dan I-. sarankan suatu prosedur untuk mengidentifikasi adanya
anion-anion tersebut!
Jawaban :
a. SO32-
: Dapat
melakukan pengujian cara pengujian sulfat
b. CO32- : Sampel
direaksikan dengan asam sulfat, gas terbentuk dialirkan ke dalam air barit, terbentuk endapan putih.
c.
I- :
Larutan direaksikan dengan Fe(III) dan CCl4, lapisan organik berwarna ungu.
4.
Padatan tak
berwarna mudah larut dalam air,
memberikan larutan yang bersifat netral. Penambahan asam sulfat pekat dingin
pada larutan sampel membebaskan warna coklat. Bila larutan perklorat
ditambahkan ke dalam larutan sampel, kemudian dipanaskan segera membebaskan gas
berwarna coklat yang berbau menyengat. Penambahan beberapa tetes larutan sampel
pada larutan besi (III) klorida, kalium heksasionoferat (III) dan HCl
menghasilkan endapan putih. Perlakukan sampel asam nitrat dan perak nitrat
menghasilkan endapan yang larut sempurna dalam larutan ammonia. Anion-anion
apakah yang terdapat dalam sampel padat?
5.
Sebutkan
golongan-golongan dalam anion.
Jawaban :
Golongan I : golongan
sulfat
Golongan II : golongan
halida
Golongan III : golongan nitrat
BAB
IV
ANALISIS
KUALITATIF KATION
1. Sebutkan
pereaksi yang dapat mengendapkan kation golongan I, II, III, IV dan V!
Jawaban :
a. Golongan I yaitu asam klorida (HCl)
b. Golongan II yaitu hidrogen sulfida (H2S)
c. Golongan III yaitu hirogen sulfida dalam buffer amoniak-amoniak klorida
atau amonium sulfida ((NH4)2SO4)
d. Golongan IV yaitu amonium karbonat dengan adanya amonium klorida
e. Golongan V yaitu untuk kation golongan V tidak cukup dipisahkandengan 1
pereaksi spesifik. Ion amonium diidentifikasi dari sampel yang tidak diketahui
melalui gas yang dibebaskannya. Untuk aktion lainnya tidak ada pereakasi
pengendap yang spesifik. Tamabahn identifikasinya dilakukan dengan menggunakan
tes nyala.
.
2. Jelaskan
dasar penggolongan kation ke dalam empat
golongan!
Jawaban :
a.
Kation golongan I (Hg22+,
Ag+ dan Pb2+)
Kation golongan I terdiri dari ion logam yang
garam kloridanya tidak larut dalam larutan asam. Pereaksi yang digunakan untuk
menetapkan golongan ini adalah basa klorida, sehingga golongan I sering disebut
sebagai basa klorida, golongan klorida atau golongan perak. Dalam suasana asam,
klorida dari kation dari golongan lain larut.
b. Kation golongan II (Hg2+, Pb2+, Cu2+, Sb3+
atau SbO+, Cd, Sn2+)
Sulfida dari golongan II merupakan endapan
yang dihasilkan dari penambahan hidrogen sulfida dalam suasana asam encer (0,25-0,30
M) ke dalam larutan sampel. Golongan II sering juga disebut asam hidrogen
sulfida atau golongan tembaga-timah. Walaupun tidak dimasukkan dalam skema
pemisahan, karena bersifat sangat beracun, arsen dan bismut juga termauk dalam
golongan ini.
c. Kation golongan III (Zn2+, Mn2-, Fe2+, CO2+,
Ni2+, Al3+ dan Cr3+)
Ion-ion dari golongan III semuanya diendapkan
oleh hidrogen sulfida dalam buffer amoniak-amonium klorida. Golongan ini
golongan hidrogen sulfida atau golongan alumunium-besi. Sulfida tidak dapat
diendapkan pada golongan II akan erliaht pada golongan III memiliki ksp lebih
besar dibanding golongan II sehingga dibutuhkan konsentrasi S2- yanf lebih
tinggi dipenuhi oleh larutan hidrogen sulfida dlam suasan basa (pH 9).
d. Kation golongan IV (Ca2+ dan Ba2+)
Kalsium dan barium terletak dalam satu
golongan, sehingga keduanya memiliki sifat kimia yang mirip dan sulit untuk
dipisahkan. Karena hanya terdiri dari dua kation dan memiliki kemiripan sifat,
maka untuk golongan ini dibahas secara bersama-sama.
e. Kation golongan V ( Mg2+, Na+, K+ dan NH4+)
Senyawa kation golongan V memiliki derajat kelarutan sangat tinggi, sehingga kadang-kadang disebut
sebagai golongan larut. Untuk identifikasi kation golongan V tidak cukup
ditetapkan dengan satu pereaksi spesifik. Ion amlnium diidentifikasi dari
sampel yang tidak diketahui melalui gas yang dibebaskannya
3. Langkah-langkah
apa yang ditempuh dalam uji pendahuluan analisis kation!
Jawaban :
Uji pendahuluan
analisis kation :
a. Pengamatan
warna padatan dan larutan. Senyawa-senyawa mampu menunjukkan jenis warna khas
baik dalam bentuk padatan maupun larutan. Logam-logam tembaga, nikel, mangan,
kromium, bobal dan besi menghasilkan garam-garam warna. Demikian juga
garam-garam kromat, dikromat dan permanganat juga mampu menunjukkan warna
spesifik.
b. Reaksi
nyala. Beberapa kation mampu memberikan warna khas pada nyala Burner, dengan
mengamati warna-warna ini data diketahui ion manakah yang mungkin ada dalam
campuran. Pengujian ini dilakukan dengan garam klorida, mengingat garam klorida
lebih cepat menguap dibandingkan dengan garam lainnya.
4. Kation
apa yang bisa diuji langsung dari sampel!
Jawaban :
a. Cl- :
Gas kuning, bau merangsang, memerahkan lakmus
b. CO32- : Gas
tak berwarna, menghasilkan air barit
c. CrO42- : Gas
tak berwarna, bau merangsang
d. OAc : Gas
bau asam cuka jika dipanaskan
e. NO3- : Gas
coklat, bau merangsang jika dipanaskan
f. Br- :
Gas coklat, bau merangsang, memerahkan lakmus
g. I- :
Gas ungu, bau merangsang
h. S2- :
Gas, bau telur busuk, pengendapan belerang
i.
SO42- :
Tidak ada perubahan yang jelas.
BAB V
METODE ANALISIS
KUANTITATIF
1. Jelaskan
asam-basa menurut Arrhenius-Oswald dan Bronsted Lowry!
Jawaban :
a. Arrehenius
–Ostwald
Teori yang dikemukan
oleh Arrhenius antara lain : asam dinyatakan sebagai senyawa yang dapat
b. Bronsted
Lowry
Menurut Bronsted asam
adalah suatu sspesi yang bias memberikan protonnya atau kelebihan proton
sedangkan basa adalah spesi yang bias menerima porton.
2. Jelaskan
perbedaan asidimetri dan alkalimetri!
Jawaban :
a. Asidimetri
adalah penentuan kadar basa bebas dan garam terhidrolisa dari asam lemah.
Larutan bakunya adalah asam.
b. Alkalimetri
adalah penentuan kadar basa bebas dengan garam terhidrolisa dari basa lemah.
Larutan bakunya adalah basa.
3. Jelaskan
hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses stadarisasi larutan!
Jawab :
a. Bila
bahan baku primer (bbp) digunakan sebagai zat padat, minimum hendaknya
ditimbang 200 mg agar kesalahan penimbangan tak lebih dari 0,1%.
b. Titran
yang terpakai hendaklah 40 mL atau lebih agar kesalahan titrasi tidak melebihi
0,1 % karena kesalahan membaca letak meniscus sekitar 0,01 mL (dan ada dua
pembacaan) ditambah kesalahan drainase buret sekitar 0,02 mL.
c. Sebaiknya
jangan menggunakan titrasi kembali, tetapi langsung menuju titik akhir sebab
setiap tahap pengerjaan merupakan sumber kesalahan.
d. Selalu
harus dihindarkan menstandarisasi dengan sebuah selisih hasil maksimum (0,1 –
0,2%).
4. Bagaimana
sehingga terbentuk senyawa kompleks dalam proses titrasi kompleksometri!
Jawaban
Dalam kompleksometri
terdapat kelat. Kelat terbentuk karena adanya titrat dan titran yang saling
mengkompleks membentuk ligan dan tergantung pada titran dan titrat yang hendak
diamati.
5. Gambarkan
struktur dari EDTA yang merupakan pereaksi pada titrasi titrametri!
6. Hal
apaa yang biasa dilakukan agar
selektifitas dari titrasi dapat tercipta!
Jawaban
:
Karena
banyaknya logam yang dapat dititrasi dengan EDTA, maka masalah selektivitas
menjadi masalah penting untuk dikaji. Tampaknya pemisahan pendahuluan seperti
pemisahan berdasarkan penukaran anion atau ekstraksi pelarut perlu dilakukan
terhadap suatu campuran. Selektivitas dapat diperbaiki dengan mengendalikan pH
pemakaian pengkompleks sekunder, pemilihan penitrannya dan pengendalian laju
reaksi.
7. Tuliskan
kelebihan dari titrasi kompleksometri!
Jawaban :
Titrasi kompleksometri
menggunakan larutan standar primer sehingga tidak perlu distandarisasi lebih
lanjut. Kompleks yang mudah larut dalam air ditemukan. Suatu titik ekuivalen
segera tercapai dalam titrasi demikian dan akhirnya titrasi kompleksometri
dapat digunakan untuk penentuan beberapa logam pada operasi sjala semimikro.
8. Jelaskan
apa yang dimaksud permanganometri, dikromatrometri, cerimetri, iodimetri,
iodometri, iodatometri, bromometri dan bromatometri!
Jawaban :
a. Permanganometri
adalah titrasi redoks menggunakan larutan standar kalium permanganat.
b. Dikromatometri
adalah zat yang mempunyai kekuatan oksidasinya lebih lemah dan reaksinya
lambat.
c. Cerimetri
adalah oksidator yang sangat baik dengan indicator o-fenatrolin.
d. Iodimetri
adalah analisa dengan menggunakan iodin secara langsung.
e. Iodometri
adalah titrasi dengan natrium tiosulfat dan titrasi iodin secara tidak
langsung.
f. Bromometri
adalah larutan standar primer dan sifatnya sangat stabil.
9. Bagaimana
cara menentukan titik akhir titrasi dalam titrasi redoks!
Jawaban :
Titik akhir titrasi
redoks daoat dilakukan dengan membuat kurva titrasi antara potensial larutan
dengan volume titran, atau dapat juga menggunakan indicator. Dengan memandang
tingkat kemudahan dan efisiensi maka titrasi redoks dengan indicator seringkali
banyak dipilih.
10. Jelaskan
perbedaan oksidasi dan reduksi secara
umum!
Jawaban :
a. Oksidasi
adalah perubahan kimia yang terjadi kenaikan bilangan oksidasi
b. Sedangkan
reduksi adalah untuk setiap penurunan bilangan oksidasi.
11.
Hitunglah
berat kalsium oksida yang dihasilkan bila 3,164 gr CaCO3 dipanaskan
dengan pemanasan tinggi. Reaksinya : CaC2O4 CaO + CO + CO2.
12. Berapa
berat K4Fe(CN)6 yang dapat dihasilkan dari 1,68 gram
cuplikan yang mengandung 82,% K4Fe(CN)6.
13. Sampel
KBr tidak murni seberat 523,1 mg diperlakukan dengan larutan AgNO3
berlebih ternyata diperoleh endapan AgBr seberat 814,4 mg. berapakah tingkat
kemurnian KBr dalam sampel yang dinyatakan dalam %?
14. Klorisondiamina
klorida (C14H18C16N2, Mr = 427) adalah suatu obat tekanan
darah tinggi. Sejumlah 2,89 g cuplikan obat ini dipanaskan dalam tabung
tertutup untuk menghancurkan zat organik dan membebaskan klorida. Setelah
reaksi sempurna, air ditambahkan ke dalam tabung dan sisanya dihilangkan dengan
penyaringan penambahan AgNO3 berlebihan pada hasil penyaringan di
atas pada hasil penyaringan di atas menghasilkan 0,187 gram AgCl. Hitunglah
persentase klorisondiamina hidroksida dalam cuplikan tersebut, dengan anggapan
bahwa obat tersebut merupakan satu-satunya sumber klorida.